Ampli Rakitan OCL Bell BGR MX 300 [Proyek ke-2]

Selamat Siang, Salam Sejahtera,

Kali ini proyek ampli rakitan berikutnya sudah siap semua bahan jeroannya, tinggal aksi merakitnya saja. Adapun jeroan yang sudah disiapkan [beserta taksiran harga], kami bagikan sebagai berikut :
  1. Kit Power Ampli bertajuk Bell BGR MX 300. Menurut searching di internet, kit ini adalah jenis ampli yang disebut output capacitor-less (OCL) terjemahan bebasnya : "ampli dengan output nggak pake kapasitor".  Jangan tanya saya soal arti dan penjelasan teknisnya, saya juga nggak tahu. Katanya ini 2 buah OCL 150 watt disatukan dalam satu kit stereo, jadi total 300 watt. Tertulis di kit V+ dan V- 24V. [1,414 x 24V x 10A =  339 Watt]

  2. Tone Control Bi Fet BGR HK-201. Alasan memilih T.C. ini karena box speaker khusus yang memang dibuat cocok untuknya. Pada kit ini sudah ada PSU  kecil, tinggal sambung ke VAC 15V-ct-15V

  3. Box Ampli Bell HK-201,  5 knob.  

  4. Speaker protektor. Tertulis di alat pemutus arus di kit-nya made-in-malaysia. Power supply-nya juga sudah ada intergrasi di kitnya, tinggal tambah powernya VAC 12V-ct-12V.  

  5. Power Supply. Tadinya beli kita yg belum dirakit dan kini sudah dirakit, simetris terdiri dari dioda bridge, kapasitor bank 50 V 4700mF x 2, kapasitor kecil x 2.

  6. Trafo. Ada 2 (dua) buah,
    1) Trafo Tronic 10A, maks 32 volt. Output primer trafo ini untuk power Kit Ampli-nya melalui PSU. Tegangan yang dipakai adalah 25V-ct-25Vt (mendekati syarat di kit yang 24-ct-24), sedangkan output sekunder 12V 1.A untuk speaker protector.
    2) Trafo biasa dengan tegangan 15V-ct-15V, dikhususkan untuk tone control.

  7. Heatsink. 
 ***
Menurut diskusi di internet, kit OCL ini paling banyak dirakit, dan terlebih banyak dimodifikasi, karena karena alasan rangkaiannya sederhana, dan tidak memerlukan setting-settingan (tidak perlu setting bias / dc offset). Paling banyak dimodifikasi karena selain rangkaian sederhana, rangkaiannya dapat menangani arus/tegangan lebih tinggi dengan cara mengganti transistor driver dan transistor final dengan karakteristik tinggi, dan beberapa komponen lainnya. Intinya menggantinya sangat mudah, dan komponen penggantinya gampang didapat.

Hampir semua alasan klasik mereka memodifikasi kit OCL ini adalah "SUARA BAS KURANG NENDANG/ KURANG NGEJEDUK DI DADA".       

*** 

Jadi sebenarnya uraian ini tidak istimewa sama sekali, karena sudah banyak orang lumrah merakit ampli OCL ini, namun sebagai usaha berbagi pengalaman, kami rasa tetap ada manfaatnya. 

Berikut ini adalah referensi dari sebuah blog. Semoga benar dan berguna :
http://nandabaguss.blogspot.com/2013/04/rangkaian-power-ocl-stereo-150-watt.html


Power ini termasuk power OCL (Output Capasitor Less) yang artinya adalah power ampli tersebut pada rangkaian outputnya tidak perlu menggunakan kapasitor kopling sebagai filternya. Desain dari power amplifier ini dapat dipakai untuk berbagai versi variasi daya yaitu mulai dari 75 Watt sampai beratus–ratus watt.
Adapun prinsip kerja dari rangkaiannya adalah sebagai berikut :


  • Pada rangkaian rangkaian input terpasang elko, elko disini berfungsi sebagai kopling, menyalurkan sinyal AC lebih dari 20HZ, dan menahan Sinyal DC.


  • Kemudian disitu juga dipasang R 47K dan C 330pF dirangkai secara paralel yang berfungsi untuk meredam hum / sinyal liar yang mungkin timbul pada saat amplifier dihidupkan tanpa rangkaian input.


  • Lalu 4 TR pertama (NPN 2N5551 dan PNP 2N5401) berfungsi sebagai penguat awal atau disebut penguat defrensial,


  • Pada R Basis 100Ω terpasang resistor gain (47k), semakin besar nilainya semakin besar pula penguatannya. Penguatan dan kejernihan suara berbanding terbalik. Jika rangkaian amplifier ini harus disupply dengan tegangan rendah, misal 12V ct 12V, maka sebaiknya resistor ini diganti dengan yang lebih kecil, misalnya dari 47K menjadi 10-12K.


  • Kemudian sinyal dari kolektor penguat defrensial dikuatkan lagi oleh kedua Transistor buffer (BD139 dan BD140) sedangkan resistor pada kaki kolektor yang bernilai 390K sebagai penyuplay tegagan ke Transistor buffer tersebut.


  • Antara basis dan kolektor kedua Transistor buffer tersebut terpasang 2 kapasitor dirangkai secara seri 220Pf dan 100pf, kapasitor disini berfungsi untuk mengatasi noise dan osilasi pada kedua Transistor buffer tersebut.


  • Selanjutnya D1-D4 membentuk regulator tegangan bias untuk Transistor driver TIP31 dan Tarnsistor driver TIP32. Pada rangkaian ini antara D1-D4 diperalel dengan kapasitor 100nF agar lebih stabil saat terkena guncangan sinyal yang berlebihan.


  • Selanjutnya output dari kolektor buffer dikuatkan kembali oleh Tarnsistor driver (TIP31 dan TIP32), dan barulah penguatan mencapai tahap finall yang dikuatkan oleh transistor final (MJ2955 dan 2N3055). 

  • ***

    Laporan hasil Perakitan :

    Susunan sebagaimana gambar di atas akhirnya dirakit dengan sedikit perubahan tata letak, yaitu Trafo kedua ditukar tempat dengan speaker protector. 

    Perakitan lengkap setelah kerja sampe tengah malam, dan dilakukan test dengan sumber input dari HP. Dan sangat mengecewakan karena suaranya meskipun keluar, tetapi berantakan : hum, noise, dan daun speaker bergetar hebat jika bass atau tweeter dibuka lebih dari setengah.  Karena kecewa, pemeriksaan kembali ditunda sampai besok hari.

    Ternyata ada hal penting yang terlupakan, rangkaian belum di-ground ke box. Maka besoknya ditambahkan kabel dari ground, dan di sekrup pada box. Dicoba lagi, dan hasilnya : sukses !!!

    Hum minim, sementara noise tetap ada dan cukup kedengaran, menurut saya noise ini ada kaitan karakter dari kit power amplinya atau T.C.

    Oh ya, sebagai catatan, sewaktu membeli komponen di toko elektronika di Pasar Minggu, koh pemilik toko orangnya senang ngobrol / diskusi. Ia dengan ramah menjelaskan agar rangkaian kit Tone Control bifet HK-201, jangan di-ground ke box, katanya akan mengakibatkan hum karena gorund TC akan bentrok dengan ground rangkaian power ampli.

    Test Suara :
    •  Suara middle jelas
    •  Suara high jelas, tidak pecah
    •  Suara bass keluar, kualitas cukup tidak terlalu bulat. Pada volume kecil suara bas kurang "nendang", jika volume dinaikkan, bass mulai kerasa kuat, tapi tidak bulat, terkesan mendam, dan jika volume dinaikkan lagi, daun speaker mulai bergerak kasar. Tapi busa jadi ini bukan karena P.A. nya tapi padanan Sepaker pasif yg hanya 150 Watt maks, sehingga 1/2 bukaan volume dah maksimum di Spekaer.

    Berikut ini kami berikan perkiraan kasar biaya komponen :

    Perkiraan Biaya :
    - Kit Power Ampli Rp.80.000,-
    - Kit Power SupplyRp.100.000,-
    - Kit Tone ControlRp.35.000,-
    - Kit speaker protectorRp.35.000,-
    - Trafo indukRp.250.000,-
    - Trafo kecilRp.35.000,-
    - Box ampliRp.120.000,-
    - Knob 6 buah, jack input (kiri-kanan)dan terminal outputRp.30.000,-
    - Lain-lain : kabel, skrup, mur, heat sink, silikon greaseRp.30.000,-
    TOTALRp.
    710.000,-


    NEXT PROJECT ..... APEX-AX.14 (kloningan Yamaha)

    Comments

    Popular Posts