Ampli Rakitan OCL Bell BGR MX 300 [Proyek ke-2]
Selamat Siang, Salam Sejahtera,
***
Laporan hasil Perakitan :
NEXT PROJECT ..... APEX-AX.14 (kloningan Yamaha)
Kali ini proyek ampli rakitan berikutnya sudah siap semua bahan jeroannya, tinggal aksi merakitnya saja. Adapun jeroan yang sudah disiapkan [beserta taksiran harga], kami bagikan sebagai berikut :
- Kit Power Ampli bertajuk Bell BGR MX 300. Menurut searching di internet, kit ini adalah jenis ampli yang disebut output capacitor-less (OCL) terjemahan bebasnya : "ampli dengan output nggak pake kapasitor". Jangan tanya saya soal arti dan penjelasan teknisnya, saya juga nggak tahu. Katanya ini 2 buah OCL 150 watt disatukan dalam satu kit stereo, jadi total 300 watt. Tertulis di kit V+ dan V- 24V. [1,414 x 24V x 10A = 339 Watt]
- Tone Control Bi Fet BGR HK-201. Alasan memilih T.C. ini karena box speaker khusus yang memang dibuat cocok untuknya. Pada kit ini sudah ada PSU kecil, tinggal sambung ke VAC 15V-ct-15V
- Box Ampli Bell HK-201, 5 knob.
- Speaker protektor. Tertulis di alat pemutus arus di kit-nya made-in-malaysia. Power supply-nya juga sudah ada intergrasi di kitnya, tinggal tambah powernya VAC 12V-ct-12V.
- Power Supply. Tadinya beli kita yg belum dirakit dan kini sudah dirakit, simetris terdiri dari dioda bridge, kapasitor bank 50 V 4700mF x 2, kapasitor kecil x 2.
- Trafo. Ada 2 (dua) buah,
1) Trafo Tronic 10A, maks 32 volt. Output primer trafo ini untuk power Kit Ampli-nya melalui PSU. Tegangan yang dipakai adalah 25V-ct-25Vt (mendekati syarat di kit yang 24-ct-24), sedangkan output sekunder 12V 1.A untuk speaker protector.
2) Trafo biasa dengan tegangan 15V-ct-15V, dikhususkan untuk tone control. - Heatsink.
Menurut diskusi di internet, kit OCL ini paling banyak dirakit, dan terlebih banyak dimodifikasi, karena karena alasan rangkaiannya sederhana, dan tidak memerlukan setting-settingan (tidak perlu setting bias / dc offset). Paling banyak dimodifikasi karena selain rangkaian sederhana, rangkaiannya dapat menangani arus/tegangan lebih tinggi dengan cara mengganti transistor driver dan transistor final dengan karakteristik tinggi, dan beberapa komponen lainnya. Intinya menggantinya sangat mudah, dan komponen penggantinya gampang didapat.
Hampir semua alasan klasik mereka memodifikasi kit OCL ini adalah "SUARA BAS KURANG NENDANG/ KURANG NGEJEDUK DI DADA".
***
Jadi sebenarnya uraian ini tidak istimewa sama sekali, karena sudah banyak orang lumrah merakit ampli OCL ini, namun sebagai usaha berbagi pengalaman, kami rasa tetap ada manfaatnya.
Berikut ini adalah referensi dari sebuah blog. Semoga benar dan berguna :
http://nandabaguss.blogspot.com/2013/04/rangkaian-power-ocl-stereo-150-watt.html
http://nandabaguss.blogspot.com/2013/04/rangkaian-power-ocl-stereo-150-watt.html
Power ini termasuk power OCL (Output Capasitor Less) yang artinya adalah power ampli tersebut pada rangkaian outputnya tidak perlu menggunakan kapasitor kopling sebagai filternya. Desain dari power amplifier ini dapat dipakai untuk berbagai versi variasi daya yaitu mulai dari 75 Watt sampai beratus–ratus watt.
Adapun prinsip kerja dari rangkaiannya adalah sebagai berikut : |
***
Laporan hasil Perakitan :
Susunan sebagaimana gambar di atas akhirnya dirakit dengan sedikit perubahan tata letak, yaitu Trafo kedua ditukar tempat dengan speaker protector.
Perakitan lengkap setelah kerja sampe tengah malam, dan dilakukan test dengan sumber input dari HP. Dan sangat mengecewakan karena suaranya meskipun keluar, tetapi berantakan : hum, noise, dan daun speaker bergetar hebat jika bass atau tweeter dibuka lebih dari setengah. Karena kecewa, pemeriksaan kembali ditunda sampai besok hari.
Ternyata ada hal penting yang terlupakan, rangkaian belum di-ground ke box. Maka besoknya ditambahkan kabel dari ground, dan di sekrup pada box. Dicoba lagi, dan hasilnya : sukses !!!
Hum minim, sementara noise tetap ada dan cukup kedengaran, menurut saya noise ini ada kaitan karakter dari kit power amplinya atau T.C.
Oh ya, sebagai catatan, sewaktu membeli komponen di toko elektronika di Pasar Minggu, koh pemilik toko orangnya senang ngobrol / diskusi. Ia dengan ramah menjelaskan agar rangkaian kit Tone Control bifet HK-201, jangan di-ground ke box, katanya akan mengakibatkan hum karena gorund TC akan bentrok dengan ground rangkaian power ampli.
Test Suara :
• Suara middle jelas
• Suara high jelas, tidak pecah
• Suara bass keluar, kualitas cukup tidak terlalu bulat. Pada volume kecil suara bas kurang "nendang", jika volume dinaikkan, bass mulai kerasa kuat, tapi tidak bulat, terkesan mendam, dan jika volume dinaikkan lagi, daun speaker mulai bergerak kasar. Tapi busa jadi ini bukan karena P.A. nya tapi padanan Sepaker pasif yg hanya 150 Watt maks, sehingga 1/2 bukaan volume dah maksimum di Spekaer.
Berikut ini kami berikan perkiraan kasar biaya komponen :
Berikut ini kami berikan perkiraan kasar biaya komponen :
Perkiraan Biaya :
- Kit Power Ampli | Rp. | 80.000,- |
- Kit Power Supply | Rp. | 100.000,- |
- Kit Tone Control | Rp. | 35.000,- |
- Kit speaker protector | Rp. | 35.000,- |
- Trafo induk | Rp. | 250.000,- |
- Trafo kecil | Rp. | 35.000,- |
- Box ampli | Rp. | 120.000,- |
- Knob 6 buah, jack input (kiri-kanan)dan terminal output | Rp. | 30.000,- |
- Lain-lain : kabel, skrup, mur, heat sink, silikon grease | Rp. | 30.000,- |
TOTAL | Rp. |
710.000,-
|
NEXT PROJECT ..... APEX-AX.14 (kloningan Yamaha)
Comments
Post a Comment