Jakarta Twin Tower Jangan Lupakan

Secara koneksi dengan sistem Transportasi kota, hanya ada satu atau sebenarnya dua jadi satu alias twin tower gedung tinggi di Jakarta yang benar-benar terhubung dengan transportasi masal dan letaknya sangat strategis. Itulah Gedung Landmark Jakarta yang terletak di Dukuh Bawah, Jalan Jendral Sudirman.

Pada saat awal beroperasinya gedung tersebut sangat ramai, banyak tenant yang menyewa sehingga tarif sewanya tinggi. Dan dari namanya pun pada saat itu sudah mencerminkan prestise dari gedungnya sendiri "Jakarta Landmark". Namun sayang pada suatu kesempatan ketenaran gedung itu memudar dengan segera oleh suatu kejadian alam yang lazim di Jakarta : BANJIR.

Pada waktu itu Kanal Banjr Barat yang berada persis di dekat gedung itu meluap dan seluruh area persimpangan terowongan Dukuh Atas tergenang dan meluap masuk ke dalam halaman gedung kembar tersebut.  Bencana alam tersebut benar-benar menjadi bencana bisnis bagi pengelola dan pemilik gedung hebat itu.

Kemudiannya adalah tenant-tenant mulai pindah ke office tower lainnya dan selama bertahun-tahun gedung kembar itu sempat menjadi seperti "gedung mati", dimana pada waktu malam, hanya sedikit lantai yang menyala lampunya artinya ada penyewanya, selebihnya gelap gulita, memberi kesan tidak enak. Dapat dibayangkan betapa kerugian dari pemilik dan pengelola gedung.

Namun lambat laun gedung itu mulai disukai lagi oleh tenant perusahaan korporasi besar mengingat selama beberapa tahun terakhir ini banjir besar yang melanda Jakarta tidak pernah lagi menggenangi persimpangan Dukuh Atas karena sepanjang pinggiran Kanal Banjir Barat oleh Pemerintah DKI dan Departemen PU telah dibangun tambahan tanggul yang ditinggikan setinggi +/- 2 meter.

Jika sekarang anda melewati gedung tersebut pada waktu malam hari, gedungnya sudah terang benderang dimana banyak lantainya sudah menyala terang, tanda kehidupan aktifitas perkantoran sudah hidup kembali.

Oh ya, sampai lupa kami menceritakan strategisnya gedung itu dilihat dari akses transportasi masal.

Di depan gedung tersebut ada stasion Busway yang merupakan semacam "hub kecil" di bawah Harmoni, dimana stasion Busway Dukuh Bawah merupakan titik koneksi antara Busway Koridor Pulogadung, dengan Koridor Blok M-Kota yang selanjutnya akan konek di Harmoni. Artinya masyarakat yang naik Busway jalur apapun akan dengan mudah menuju ke Menara Kembar Landmark Jakarta. Untuk Koridor Blok M-Kota turun di stasion Dukuh Atas dan melalui koridor akan konek langsung dengan Stasion Dukuh Bawah tepat di halaman Gedung Landmark Jakarta tersebut.

Jalur transportasi masal kedua adalah Stasion Kereta Api Sudirman. Stasion ini merupakan stasion dengan lalu lintas penumpang paling tinggi untuk semua jaringan kereta api listrik Jabodetabek. Jika anda naik kereta dan turun di Sudirman, 80% penumpang dari semua arah akan turun di Sudirman jika pada rush hour pagi, atau 80% akan naik dari Sudirman jika pada rush hour sore/malam.  Nah Gedung Menara Kembar Landmark Jakarta terhubung dengan stasion KRL Jabodetabek Sudirman, melalui sebuah koridor.  

Jalur transportasi masal ketiga adalah sistem transportasi bus dalam kota, untuk semua jurusan utama melewati jalan jendral Sudirman.

Dengan memperhatikan konektifitas gedung Menara Kembar Jakarta tersebut dengan transportasi masal, maka hal itu merupakan keunggulan yang khas dimiliki gedung Menara Kembar Jakarta.

Jumat, 30 Mei 2014 
   



Comments

  1. Mf mau numpang nanya, kl dari stasiun sudirman ke gd landmark tower a jauh g and angkot apa yang d gunakan? coz senin ada test.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sori mba Listi, baru bisa balas, walau dah lewat, saya mau jawab juga ... upssss. St. KRL Sudirman dan Gd. twin Landmark itu pada sisi jalan yg sama yaitu sisi timur Jl. Jend.Sudirman, dan mereka hanya dibatasi oleh Banjir Kanal Barat. Anda tinggal jalan dikit ngikutin koridor di sepanjang jln sudirman di area itu.

      Delete
    2. Maaf... Rute menuju landmark tower a dr kebon jeruk naek apa ya. Makasih atas bantuannya

      Delete

Post a Comment

Popular Posts