Ide 1 (Original) Untuk Kota Jakarta

Pemerintah Kota Jakarta memiliki sebuah program yang sudah lama sejak berapa Gubernur sebelumnya, yaitu program Ruas Tol Dalam Kota.

Menurut pemikiran kami, tol dalam kota sangat tidak efektif dalam hal mempertimbangkan anggaran biaya yang dibutuhkan dan dampak keberadaannya nanti serta proses pembangunannya. Ada alternatif yang dapat dipertimbangkan dengan baik oleh berbagai pemangku kepentingan,yaitu kereta api komuter. 

 Berikut ini analisa versi kami sendiri, murni bahan pemikiran, bukan hasil diskusi dengan siapapun,hanya sebuah cetusan permenungan saja.

Pro Kons Pengembangan TOL dalam kota vs Kereta Komuter

TOL Dalam Kota


PROS:
  1. Mengakomodasi arus kendaraan existing dan future pemilik kendaraan pribadi, angkutan umum, truk barang / kargo lebih terbuka akses lebih cepat moving dari satu titik ke titik tertentu dalam kota Jakarta secara random dan by-pass untuk jarak jauh, yaitu menarik pelintas jauh untuk tidak masuk dalam jaringan jalan biasa sehingga menyedot kemacetan dalam kota.
  2. Pilihan koneksi lebih banyak dibanding jalur kereta api, karena jalur jalan meliputi semua wilayah kota, sementara jalur kereta api hanya ditentukan pada track existing yang sudah tentu.
  3. Sumber pendapatan yang besar dan sustain bagi investor dan pajak bagi negara (investor bayar pajak dan bunga bank, bank bayar pajak pendapatan bunga)
  4. Mengembangkan area tertentu dari kota yang dilalui atau terbuka akses karena jalan tol.
  5. "Mercusuar" bagi nama Pemerintah Kota dan nama Pemerintah Negara, sebuah prestasi pembangunan yang luar biasa.
 KONS:

  1. Pembebasan Tanah yang sangat luas akan "menerjang" wilayah-wilayah kota yang sudah mapan seperti perumahan, pertokoan dan perkantoran, menimbulkan efek sosial yang tidak kecil dan tidak mudah diselesaikan.
  2. Harga pembebasan tanah yang sangat tinggi menjadikan biaya pembangunan sangat mahal, menyulitkan dari sisi pertimbangan kelayakan investasi.
  3. Tidak seperti track kereta komuter yang hanya berupa rel ganda di atas jembatan yang sempit, jalan tol minimal terdiri dari 2 x 2 lajur + 1 x 2 bahu jalan, mengharuskan biaya konstruksi tol dan area lahan yang berapa kali lipat  dibanding track kereta komuter.
  4. Sistem in-out tol mengharuskan konstruksi bernama ramp-on dan ramp-off yang cukup panjang dan banyak yang memakan area lahan yang cukup besar di kiri kanan jalan tol itu sendiri, berbenturan dengan masalah pembebasan lahan. Masalah yang tidak terdapat pada jalur Kereta.
  5. Di satu sisi TOL menyedot arus lalu lintas kota untuk "by-pass" jarak jauh, tetapi di saat bersamaan tol juga menjadi "sumber limpahan arus masuk" ke dalam sistem jalan kota, sehingga dalam soal ini tol tidak memperbaiki kemacetan, hanya mempercepat pergerakan dari satu titik ke titik lain.  
  6. Tidak mengurangi jumlah kendaraan dalam kota, dengan adanya Tol malah menjadi "insentif" bagi masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi di dalam kota

Jalur Kereta Komuter

PROS:
  1. Bersifat "long-range" dari pusat kota ke area komuter, kota-kota di the Greater Area Metropolitan,  mengakomodasi arus pergerakan penduduk masuk dan keluar kota Jakarta. APabila masyarakat terfasilitasi dalam pergerakan manusia ini, maka tidak diperlukan kendaraan pribadi dibawa masuk dari area komuter ke dalam sistem jalan kota Jakarta.  Hal ini sangat mengurangi kemacetan kota.
  2. Meskipun koneksi tidak sebanyak tol, namun kereta dapat memuat jumlah penumpang yang sangat banyak, sehingga arus penumpang yang tertampung dapat mengimbangi pergerakan manusia menggunakan kendaraan.  Selain itu kereta dapat mempertinggi frekuensi trafiknya sehingga lebih banyak lagi kapasitas pergerakan penumpang.
  3. Sumber pendapatan yang besar dan sustain bagi investor BUMN dan pajak bagi negara (investor bayar bunga bank, bank bayar pajak)
  4. Mengembangkan area tertentu dari kota yang dilalui, yang ada titik-tiotik stasion kereta.
  5. "Mercusuar" bagi nama Pemerintah Kota dan nama Pemerintah Negara, sebuah prestasi pembangunan yang luar biasa.
  6. Harga pembebasan tanah relatif jauh lebih rendah, karena menggunakan jalur existing dan tanah yang sudah tersedia sangat cukup luasnya untuk perluasan penambahan jalur track.  
  7. Sistem komuter line yang bagus akan mendorong orang untuk tinggal lebih jauh dari pusat kota Jakarta karena hal jarak sudah bukan menjadi isu lagi.
 KONS:

  1. Meskipun pembebasan tanah tidak signifikan dibanding jalan tol (karena menggunakan track existing), tetapi Kereta api harus menginvestasikan dalam jumlah besar untuk menghindari perpotongan sebidang yang menurut data pemerintah jumlahnya lebih dari 3.000 perlintasan sebidang di DKI Jakarta saja.
  2. Meskipun hanya terdiri dari track yang sempit dengan demikian nilai investasi lebih kecil, tetapi operator harus memperluas kapasitas dan memperbanyak jumlah stasion agar akses point ke berbagai titik ibukota jadi bertambah.
  3. Sistem kereta komuter mengharuskan sistem tranportasi publik dalam kota Jakarta harus tersedia lengkap dan bagus, sebagai insentif warga komuter tidak membawa kendaraannya masuk ke dalam kota Jakarta. Untuk ukuran Jakarta saat ini, transportasi publik  tersebut belum lengkap dan sempurna
Demikianlah analisa kami, yang belum seberapa. Apabila ada ide fresh lagi, akan kami tambahkan.



Comments

Popular Posts