Bahaya Mi Instan Bagi Kesehatan

Mi instan adalah makanan paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Dalam setahun lebih dari 100 miliar bungkus mi instan dimakan orang di seantero pelosok dunia. 

Hal yang membuat mi instan paling disukai adalah 

1) dapat disimpan lama, makanan tetap awet
2) harganya murah meriah 
3) rasanya bervariasi memenuhi banyak selera 
4) masaknya gampang 

Tapi bukan rahasia lagi jika mi instan merusak kesehatan. Sudah banyak informasi beredar baik dari informasi yang kebenarannya kurang dapat dipertanggungjawabkan, sampai majalah-majalah kesehatan dan lembaga penelitian kredibel mengungkapkannya, .

Ada 3 zat yang ada dalam mi instan yang dianggaop berbahaya yaitu zat penambah rasa, zat pengawet mi dan zat dari kemasan mi yang mengkontaminasi.

Penambah rasa adalah Monosodium Glutamate (MSG) atau di Indonesia disebut "mecin" sudah lama dicurigai sebagai berbahaya bagi kesehatan.  Kedua, zat pengawet yang berasal dari hasil proses dari minyak bumi disebut tertiary-Butylhydroquinone (TBHQ) dan zat berbahaya dari kemasan mi yang mengkontaminasi yaitu Bisphenol A (BPA) yang merusak sistem reproduksi wanita. 

Salah satu temuan yang dimuat dalam The Journal of Nutrition yang mengambil data dari Korea Selatan menyatakan begini :

"They found that consumption of instant noodles two or more times a week was associated with a higher prevalence of metabolic syndrome in women but not in men. Metabolic syndrome is set of conditions – including high blood pressure, high blood sugar, excess abdominal fat and abnormal cholesterol -- which combined increase the risk for heart disease, stroke and diabetes".

sumber:http://www.ctvnews.ca/health/ramen-risks-why-instant-noodles-are-bad-for-your-health-1.1965970 

Terjemahannya :
Mereka menemukan bahwa konsumsi mi instan 2 kali atau lebih seminggu berhubungan dengan sindrom metabolisme yang umum pada wanita tapi tidak pada pria. Sindrom metabolisme adalah sejumlah kondisi termasuk tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kelebihan lemak dalam perut, dan koleterol yang tidak normal, yang secara bersama-sama atau kombinasinya meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke dan diabetes.

 Bahkan ada video yang beredar di internet, dimana voluntir menelan kamera mini seperti kapsul yg dapat mengirim gambar ke luar. Si voluntir diminta makan mi instan dan ia menelan kamera mini itu. Proses dalam lambung dapat dilihat. Selang 2 jam setelah makan mi instan, video itu mencengangkan, karena semua makanan alami yang dimakan dalam waktu bersamaan dengan mi instan itu semua telah terurai berhasil dicerna oleh lambung, sementara mi instan tersebut terlihat masih lumayan utuh, tidak tercerna dengan sempurna.

Akibatnya akan buruk bagi lambung dan sistem pencernaan lainnya, karena lambung dan usus akan bekerja berapa kali lipat lebih keras untuk mengurai mencerna mi isntan, suatu yang tidak terjadi pada makanan alami. 

Jadi, walaupun penelitian resmi dan besar-besaran masih terus dilakukan, dan pihak Pemerintah di manapun belum menyatakan mi instan sebagai berkaitan langsung dengan masalah kesehatan tersebut di atas, lebih baik mencegah. Sampaikan dan desak orang-orang tercinta kita terutama anak-anak untuk tidak makan mi instan lagi. 

  
 

Comments

Popular Posts