Harimau Jawa Belum Punah? Maybe Yes Maybe No !!! Mari Kita Buktikan Kawan

Pada awal abad 19, Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) masih banyak di temukan di mana-mana di Pulau Jawa. Akan tetapi kondisinya adalah binatang ini dianggap binatang yang mengganggu.  
 
Mereka didesak menuju kepunahan akibat pertumbuhan populasi manusia yang cepat mendorong berkurangnya habitat alami. Hutan dibabat untuk dijadikan lahan perkebunan dan persawahan. Sementara itu tanpa ampun harimau Jawa diburu dan diracuni, dan secara alami mereka mengalami perebutan sengit akan mangsa bersama-sama dengan anjing liar dan macan kumbang.

Banyak perburuan liar dilakukan masyarakat setempat, hal yang mencengangkan karena harimau Jawa dianggap sebagai titisan reinkarnasi dari kerabat mereka yang sudah meninggal. 

Perlindungan Suaka Harimau Jawa
Pada tahun 1940, harimau Jawa terdesak ke pegunungan-pegunungan dan hutan yang terpencil. Dalamkondisi seperti ini, terbentuk wilayah perlindungan sayangnya luasnya tidak seberapa dan binatang buruannya sangat langka. Pada pertengahan tahun 50-an diperkirakan hanya ada 20-25 ekor harimau Jawa tersisa. Setengahnya terdapat di Cagar Alam Ujung Kulon, dan sedihnya, pada pertengahan tahun 60-an hampir tidak terlihat lagi harimau Jawa di wilayah ini, bahkan juga tidak terlihat lagi di Taman Nasional Baluran. Pada tahun 1972, jumlah harimau Jawa menurun diperkirakan tinggal tidak lebih dari 7 ekor di taman nasional yang baru ditetapkan, Meru Betiri, dan mungkin 5 ekor di tempat lainnya.


Meru Betiri dipandang sebagai wilayah terakhir harimau Jawa memiliki kesempatan untuk bertahan. Namun, meskipun area itu telah ditetapkan sebagai area konservasi alam, namun serangan dari perusakan habitat terus terjadi akibat ekspansi wilayah pengembangan perkebunan. Sebuah sensus tahun 1979 berhasil menemukan hanya 3 ekor harimau Jawa. Dan sejak saat itu, informasi berarti bahwa binatang itu masih ada yang hidup tidak ada lagi. Waktu persis kapan binatang liar itu punah tidak dapat ditentukan, namun diperkirakan mungkin sekitar tahun 80-an.

Laporan pertemuan dengan Harimau Jawa terus berlanjut
Sesekali muncul laporan masyarakat mereka menjumpai harimau Jawa di hutan-hutan di Jawa Timur yang merupakan hampir 30 persen luas wilayah propinsi tersebut.Taman Nasional Meru Betiri area terakhir yang dapat dipandang sebagai habitat harimau Jawa. Akan tetapi wilayah ini juga dalam ancaman, karena tambang emas yang ditemukan di area ini.  

Meskipun laporan perjumpaan dengan harimau Jawa terus muncul di wilayah yang dipandang sebagai suaka margasatwa tersebut, harimau Jawa kecil kemungkinan dapat selamat. Apa yang oleh masyarakat dilaporkan sebagai "harimau" kemungkinan besar adalah macan kumbang yang terlihat dari jarak jauh.  

Saat ini "the World Conservation Monitoring Centre" mendaftarkan sub-spesis harimau ini dengan catatan "an outstanding query over status" atau "status keberadaannya sangat dipertanyakan", dan tidak sebagai "telah punah". Beberapa lembaga ilmu pengetahuan terus berupaya mengungkapkan keberadaan binatang ini dengan menggunakan alat-alat canggih seperti kamera infra merah, kamera tersembunyi, dengan tujuan mendapatkan fotonya. Pemerintah bahkan melancarkan inisiatif untuk memindahkan ribuan penduduk setempat yang diam di sekitar wilayah cagar alam/suaka margasatwa ini, apabila keberadaan harimau Jawa ini berhasil dikonfirmasi. 

Tapi sayang, sampai hari ini belum ada kesaksian yang meyakinkan, sehingga sampai bukti yang kuat akan keberadaan mahkluk ini berhasil dimunculkan (penglihatan oleh ahli, jejak kaki/kotoran, bukti fotografi, serangan pada manusia atau binatang lain), harimau Jawa masih harus dianggap sebagai sub-spesis harimau yang kemungkinan besar telah punah oleh ulah manusia.

dialihbahasakan dari : http://www.lairweb.org.nz/tiger/javan.html


Laporan Penemuan Bukti Harimau Jawa 1 

Comments

Popular Posts