Potongan JigZaw Telah Nemu : Tol Kebon Jeruk-Ulujami
Sudah puluhan tahun jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) dioperasikan. Namun dari rencana total JORR tersebut, ada satu potongan/ruas jalan yang menjadi kendala bagi keseluruhan rencana, sebuat saja Ruas W2 Utara menghubungkan Kebon Jeruk di utara dengan Ulujami di selatan sepanjang kurang lebih 7 km.
Mengapa ruas sependek 7 km saja dianggap kendala bagi total proyek besar JORR itu?
Jawabannya sederhana, keutuhan cincin/lingkar luar dari sistem tol Jakarta itu putus, terlebih lagi karena putusnya itu ada pada jalur yang menghubungkan antara area selatan Jakarta dengan area utara yang sama-sama padat, dan faktanya jalur tersebut mengarah ke Bandara Internasional Sukarno-Hatta.
Keharusan warga Jakarta bahkan warga dari area selatan dan timur Jakarta untuk masuk melalui dalam kota Jakarta apabila mengakses ke Bandara Soetta, adalah keharusan yang tidak bagus bagi traffic dalam kota .
Warga Purwakarta di sebelah timur atau Bogor di selatan yang tidak ada kepentingan di dalam kota Jakarta tetap harus masuk melewati dalam kota.
Dengan akan beroperasinya "missing link JORR" tol Kebon Jeruk Ulujami tersebut yang rencananya pada Agustus 2014 ini, maka secara total Jakarta Outer Ring Road resmi lengkap/sempurna. Dengan demikian, arus lalu lintas berasal dari selatan menuju Jakarta Barat, Bandara, atau ke arah Tangerang terus ke arah Banten, tidak perlu lagi masuk ke tol dalam kota, melainkan langsung mengarah ke barat masuk TB Simatupang baik dari Tanjung Barat maupun dari arah Cibubur.
Demikian juga arus lalu lintas dari arah timur, Cikampek, bahkan dari arah sejauh Bandung, memiliki pilihan saat menuju barat Jakarta, yaitu melewati tol Cikunir dan terusan di TB Simatupang. Tentu saja hal ini berlaku juga untuk arah sebaliknya, lalu lintas dari arah Barat menuju timur dan selatan, tidak harus masuk jalan tol dalam kota.
Manfaat yang didapat karena terjadinya pembagian atau sebaran arus lalu lintas tersebut menguntungkan bagi masyarakat pengguna, dan menguntungkan perbaikan kondisi trafik dalam kota. Namun pada sisi lain hal tersebut mengurangi lalu lintas pada dan tentu saja pendapatan pada pengelola tol dalam kota.
Namun keuntungan dari sistem jalan tol adalah masyarakat pengguna dan investor jalan tol juga harus untung. saling menguntungkanlah ya.
Kita tunggu saja saat mulai dibukanya tol Kebon Jeruk-Ulujami pada bulan Agustus 2014 ya.
Mengapa ruas sependek 7 km saja dianggap kendala bagi total proyek besar JORR itu?
Jawabannya sederhana, keutuhan cincin/lingkar luar dari sistem tol Jakarta itu putus, terlebih lagi karena putusnya itu ada pada jalur yang menghubungkan antara area selatan Jakarta dengan area utara yang sama-sama padat, dan faktanya jalur tersebut mengarah ke Bandara Internasional Sukarno-Hatta.
Keharusan warga Jakarta bahkan warga dari area selatan dan timur Jakarta untuk masuk melalui dalam kota Jakarta apabila mengakses ke Bandara Soetta, adalah keharusan yang tidak bagus bagi traffic dalam kota .
Warga Purwakarta di sebelah timur atau Bogor di selatan yang tidak ada kepentingan di dalam kota Jakarta tetap harus masuk melewati dalam kota.
Dengan akan beroperasinya "missing link JORR" tol Kebon Jeruk Ulujami tersebut yang rencananya pada Agustus 2014 ini, maka secara total Jakarta Outer Ring Road resmi lengkap/sempurna. Dengan demikian, arus lalu lintas berasal dari selatan menuju Jakarta Barat, Bandara, atau ke arah Tangerang terus ke arah Banten, tidak perlu lagi masuk ke tol dalam kota, melainkan langsung mengarah ke barat masuk TB Simatupang baik dari Tanjung Barat maupun dari arah Cibubur.
Demikian juga arus lalu lintas dari arah timur, Cikampek, bahkan dari arah sejauh Bandung, memiliki pilihan saat menuju barat Jakarta, yaitu melewati tol Cikunir dan terusan di TB Simatupang. Tentu saja hal ini berlaku juga untuk arah sebaliknya, lalu lintas dari arah Barat menuju timur dan selatan, tidak harus masuk jalan tol dalam kota.
Manfaat yang didapat karena terjadinya pembagian atau sebaran arus lalu lintas tersebut menguntungkan bagi masyarakat pengguna, dan menguntungkan perbaikan kondisi trafik dalam kota. Namun pada sisi lain hal tersebut mengurangi lalu lintas pada dan tentu saja pendapatan pada pengelola tol dalam kota.
Namun keuntungan dari sistem jalan tol adalah masyarakat pengguna dan investor jalan tol juga harus untung. saling menguntungkanlah ya.
Kita tunggu saja saat mulai dibukanya tol Kebon Jeruk-Ulujami pada bulan Agustus 2014 ya.
Comments
Post a Comment